24 Mei 2012

Pantai Ngetun/Ngitun: Lumayan, Ngga Bikin Getun (Part II)

Entah kenapa postingan tentang pantai Ngetun yang pertama tiba-tiba ngga bisa ditambahin baris baru, dafuq, terpaksa bikin postingan lagi :|

Nelayan sekitar.
Seems legit :D
Kerang dan batu-batuan disini bagus. Banyak pong-pongan (keong laut) juga :D
Setelah lumayan puas main di air, menjelang senja kami naik ke bukit disebelah pantai ini. Lumayan capek juga, tapi totally worth it deh! :D

Kalo mau naik ke bukit bakalan lewat satu kuburan ini.
Tebing keren disisi lain bukit.
Ngga mbayangin kalo jatuh bakal jadi apa.
Pantai Ngetun diliat dari atas.

Dan the best part tentu saja adalah:
Subhanallah :)
Sayang yang moto dan kameranya kurang mumpuni :D
Kamera terbaik adalah mata kita.
Demikian dolan saya ke pantai Ngetun. Pantai foto-foto yang bisa juga buat keceh. Lebih sepi daripada Pok Tunggal, belum ada warung, belum ada papan penunjuk jalan dan akses jalan masih susah. Tapi worth it buat yang punya banyak waktu dan para pemburu senja.

Pantai Ngetun/Ngitun: Lumayan, Ngga Bikin Getun.

Minggu ini, saya dan Master of Gunung Kidul  berkesempatan mengunjungi Pantai Ngetun. Pantai yang sejalan dengan pantai Siung, Timang, Nglambor dan Jogan. Kami mengambil rute yang berbeda untuk menuju ke Gunung Kidul. Yang biasanya via jalan Wonosari, kali ini via jalan Imogiri Timur - Kebun Buah Mangunan - Playen. Perjalanan terasa lebih adem karena banyak melewati pepohonan dan jalan relatif lebih sepi pula daripada Jawon. Memang sih, agak butuh waktu yang lebih banyak dibandingkan lewat jalan biasa.
Jembatan nDodog kalo ngga salah namanya. Jembatan yang jadi batas Bantul-Gunung Kidul, kalo ngga salah juga.
Pantai Ngetun sendiri terletak dekat dengan pantai Timang. Dan karena belum ada papan penunjuk jalan yang dipasang, jadi sebaiknya anda bertanya saja ke penduduk sekitar, daripada ntar muter-muter :D Setelah nanya ibu-ibu, ternyata jalan masuk menuju pantai ini terletak disamping SD Tepus IV, yang agak ngga keliatan kalo cuma diliat sepintas dari jalan. Dari jalan tersebut untuk menuju pantai Ngetun masih butuh sekitar 20-30 menit melewati kombinasi jalan semen dan berbatu. Lumayan juga. Ada sebuah umbul/mata air juga yang akan anda lewati.
Jalan yang bakal anda lewati kalo kesini. Pegang stang motor anda erat-erat :D
Sebenarnya motor bisa dibawa sampai kebawah, ke tepi pantai. Namun untuk lebih amannya maka sebaiknya motor diparkir saja bersama motor-motor warga beberapa meter sebelum pantai. Kecuali kalo anda ngga mau capek-capekan jalannya, silahkan bawa motor anda sampai bawah.
Nah, ini dia pantainya:
Pandangan pertama: not bad.
Kesini pas lagi surut, jadi bisa agak jauh ke laut.
Pasir putihnya ngga kalah sama pantai lain.
Kamar ganti saya ada di balik batu besar ini :))

Rememorizing: Ngayogjazz

Ngayogjazz 2012 akan diadakan di desa wisata Brayut, Sleman pada tanggal 18 November 2012. Taglinenya: Dengan Ngejazz Kita Tingkatkan Swasembada Jazz :D

Gambar diambil dari page Ngayogjazz di facebook.
Ini peta menuju kesana, nggak jauh-jauh amat sih kalo dari kota, tinggal ke utara dikit :D Klik untuk memperbesar. 

Diambil dari www.ngayogjazz.com
Sedang ini adalah line up artist yang akan mengisi, yang terbagi dalam 6 panggung:
  1. ESQI:EF (Syaharani and Queenfireworks)
  2. Benny Likumahuwa
  3. Barry Likumahuwa Project
  4. Idang Rasjidi
  5. Irianti Erningpraja
  6. Eramono Soekaryo
  7. Rio Sidik
  8. Erik Sondhy
  9. Indro Hardjodikoro
  10. Toninho Horta
  11. Jen Shyu
  12. Sinten Remen
  13. Shadow Puppet
  14. I Know You Well Miss Clara
  15. Ketzia
  16. Kampayo
  17. Komunitas Jazz Jogja
    - Chicken Jiezz
    - Berempat
    - Proyek President
    - Blank on 5
    - PROSES
    - Dialogue
    - Danny Project
    - Everyday
    - Mucichoir
  18. Komunitas Jazz Purwokerto
    - Mahamuni
    - Papa Richards and The Honkytonkman
  19. Solo Jazz Society
    - Andanawarih (ansamble quartet)
    - Streamline Quartet
  20.  Jazz Ngisor Ringin Semarang
    - Delight (fusion jazz)
    - The Interview (ethnic fusion jazz)
    - Aljabar
  21. Balikpapan Jazz Lovers
  22. Gondo & Friends Surabaya
  23. Entung Entung Gepik Jazz Salatiga
  24. Komunitas Jazz Lampung
  25.  Gubuk Jazz Pekanbaru
  26.  Komunitas Jazz Pekalongan
    - Replica Batik (proyek gabungan TRIO UP dan RSP)
  27. Jay Gatrawardaya feat. Tesla Manaf
  28.  Erwin Zubiyan and Friends
  29.  Sounf of Hanamangke Bandung
  30.  Jazz Gudangan
____________________________________________________
 
Setelah sempet tertunda karena erupsi Merapi, akhirnya Ngayogjazz IV diadakan pada bulan Februari tahun 2011 lalu. Artinya akan ada dua Ngayogjazz di tahun 2011. Event tahun ini masih diadakan di Bantul, tepatnya di kompleks kediaman seniman Joko Pekik di kampung Sembungan, Kasongan, dekat dengan sentra kerajinan gerabah. Ngayogjazz IV mengambil tagline: “Mangan Ora Mangan Asal Ngejazz", menarik. Disediakan juga sepur kelinci  yang bisa digunakan pengunjung untuk muter-muter kampung.

Suasana panggung, diselingi rintik gerimis hujan.
Denah Ngayogjazz 2010. Ada 3 panggung kali ini: Siter, Serompet dan Tambur.
Penampilan prima dari Syaharani and The Queen Fireworks. Awesome!
Glenn Fredly, artis yang paling ditunggu kebanyakan penonton.
Glenn Fredly, dari backstage.
:D

Sebenarnya masih banyak penampil yang lain, namun karena badan ini cuma satu, jadi ngga bisa nonton semuanya dalam waktu bersamaan. Ada Gugun Blues Shelter, Tohpati Bertiga dan juga Sujud Kendang.

Bzzzt, waktu kemudian berjalan cepat.

Selang sembilan bulan, masih di tahun 2011, Ngayogjazz kembali hadir. Kala itu mengambil tema: Nandur Jazzing Pakarti. Lagi-lagi mengambil tempat yang unik, yaitu Pasar Kotagede. Menarik membayangkan mengadakan pagelaran musik di pasar dan sekitarnya. Mungkin dimaksudkan agar Jazz tidak hanya dianggap sebagai musik kalangan atas, namun juga musik untuk semua kalangan. Konsep yang bagus.
Artis-artis yang dihadirkan adalah: Idang Rasidji, Trie Utami, Ligro Trio, Sierra Soetojo, Rieka Roeslan dan beberapa artis lainnya yang terbagi dalam 6 panggung: Gaog, Spleker, Horn, Sirine, Corong dan Swara Warga. Banyak ya :D
Sierra Soetojo. Cuma motret beberapa jepretan doang saking ramenya. Lumayan marakke rodo bad mood :|

Namun sayang, ada beberapa hal yang sedikit bikin saya membanding-bandingkan denga Ngayogjazz sebelumnya.  Dimulai dari nyari-nyari tempat parkir yang lumayan susah, dan macet pula; wajar sih, karena memang jalan disekitar situ memang sempit-sempit. Karena jumlah penonton yang hadir lebih banyak (perkiraan kasar saya), maka area pertunjukkan terasa sangat sesak. Ditambah lagi seperti hal-hal klasik, seperti mobile toilet  yang seperti biasa: selalu bau :D
Namun apapun itu, saya tetap suka Ngayogjazz, salah satu dari sedikit event Jazz gede-gedean yang bebas biaya masuk :p Semoga bulan November tahun ini saya bisa datang lagi ke Ngayogjazz 2012. Amin. :D

"Iki Jazz asu!" - Djaduk Ferianto.

20 Mei 2012

Scumbag Schweini


Keep The Blue Flag Flying High

Kiper terbaik ketiga abad ini versi IFFHS.
Semoga dipanggil Del Bosque di Euro ntar.
Di Liverpool dia mencetak banyak gol, tapi di Chelsea dia mendapatkan trofinya.
Kalo RDM sampai ngga dipermanenin, ngga tau lagi pelatih kayak apa yang dicari milyarder ini.
Titel ini membuat Chelsea otomatis masuk ke UCL musim depan menggeser Tottenham Spurs, dan tanpa kualifikasi.
Tandemnya dengan David Luiz luar biasa.
Ngga tau Lahm diapain ini :))
Hell yeah!! :D
Super Frankie, penantian panjangnya berbuah manis.
Pemain favorit saya di Chelsea, si Bokong Semok.

CHELSEA!

David Luiz ngajari elek Torres :))
Trofi UCL di musim pertama Mata.
Fernando~~ Keren ini fotonya.
Walau dicap bermain negative football, Roberto Di Matteo bisa dapet 2 trofi hanya dalam 3 bulan.
2 pemain terbaik Chelsea di pertandingan ini.
Hadiah sempurna untuk ulang tahun ke-30.
Oriol Romeu pake bendera Catalan :D
Trofi UCL pertama dalam sejarah club.
UCL justru diraih ketika banyak pihak bilang kalau musim ini musim terlemah Chelsea.
DROGBAZOOKA!

16 Mei 2012

Pantai Jogan & Nglambor

Setelah mengunjungi pantai Pok Tunggal, pada minggu berikutnya saya diajak lagi menjajal pantai lain, masih dengan Master of Gunung Kidul. Kali ini saya diajak ke Jogan dan Nglambor. Keduanya dekat dengan pantai Siung, pantai yang terlebih dahulu populer. Ekspektasi saya, saya bakalan mengunjungi pantai ber-grade A lagi, sama seperti Pok Tunggal. Sepi, bagus serta cocok buat keceh dan guling-guling.

Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Jogan. Letak pantai ini sesudah pantai Timang dan sebelum Siung. Pantai Timang sendiri sebenarnya sangat menarik, karena ada semacam kereta gantung yang menuju ke pulau di tengah laut. Pernah juga diliput oleh tifi swasta. Namun sayang akses jalan kesana masih buruk, batu-batu sekitar 4 kiloan, ngerusak motor.

Akses masuk ke Jogan sebenarnya juga masih jalan berbatu sih, namun ngga nyampe 4 kilo seperti Timang. Menurut saya bukan pantai sih ini, tapi tebing yang ada air terjun air tawarnya :D. Walaupun ngga bisa buat keceh, namun pantai ini tetep bagus buat foto-foto. Ombaknya keren, banyak buihnya. Jadi inget satu hadits ini:
Diriwayatkan dari Tqausan r.a Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahan’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu ya rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”.
(Silsilah hadist shahih no.958).
 
Kalau mau, orang bisa keceh disana, namun kudu turun dari tebing yang lumayan curam. Buat yang ngga mau keceh, tetep bisa jalan-jalan ke sisi-sisi tebing sambil ngeliat ombak dan menikmati sepoi angin disana. :D

Tinggi air terjun sekitar 7 meteran

Puas di Jogan, kami melanjutkan ke pantai Nglambor. Letaknya deket dari Jogan, cuma 200-300 meteran doang. Namun akses kesana sedikit lebih menantang, jalan berbatu yang naik turun. Belum ada papan penunjuk jalan, sehingga lebih baik bertanya kepada warga sekitar supaya ngga salah jalan.

Jalan masuk pantai Nglambor
Sebelum sampe pantai, pengunjung harus berjalan turun melewati semak pandan laut dan pertanian warga. Cuma sebentar kok, paling 5 menitan doang jalan kaki. Ada padang rumput yang lumayan enak juga kalau buat camping. Luas, bersih serta ngga berangin, karena terhalang oleh rimbunnya pandan laut.


Setelah itu sampailah ke Nglambor yang ternyata adalah "sepetak" pantai kecil. Pantai yang dibayangan saya cocok buat ditaruh di halaman belakang rumah :D. Pantai ini berpasir putih, namun batu batunya ngga nahan banyaknya, sehingga kurang cocok kalo buat keceh. Pantai ini memiliki dua pulau penghalang ombak, sehingga ombak yang datang tidak begitu tinggi dan deras.

Salah satu pulau pemecah ombak pantai Nglambor
Batu-batuan Nglambor, jenis dan warnanya unik-unik.
Tidak ada bekas cangkang hewan laut seperti pantai lainnya.

Simpulan: Pantai Jogan cocok sebagai pantai foto-foto, namun ngga cocok buat keceh. Sedang Nglambor cocok buat pantai belakang rumah, namun sayang terlalu banyak batu.