16 Mei 2012

Pantai Jogan & Nglambor

Setelah mengunjungi pantai Pok Tunggal, pada minggu berikutnya saya diajak lagi menjajal pantai lain, masih dengan Master of Gunung Kidul. Kali ini saya diajak ke Jogan dan Nglambor. Keduanya dekat dengan pantai Siung, pantai yang terlebih dahulu populer. Ekspektasi saya, saya bakalan mengunjungi pantai ber-grade A lagi, sama seperti Pok Tunggal. Sepi, bagus serta cocok buat keceh dan guling-guling.

Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Jogan. Letak pantai ini sesudah pantai Timang dan sebelum Siung. Pantai Timang sendiri sebenarnya sangat menarik, karena ada semacam kereta gantung yang menuju ke pulau di tengah laut. Pernah juga diliput oleh tifi swasta. Namun sayang akses jalan kesana masih buruk, batu-batu sekitar 4 kiloan, ngerusak motor.

Akses masuk ke Jogan sebenarnya juga masih jalan berbatu sih, namun ngga nyampe 4 kilo seperti Timang. Menurut saya bukan pantai sih ini, tapi tebing yang ada air terjun air tawarnya :D. Walaupun ngga bisa buat keceh, namun pantai ini tetep bagus buat foto-foto. Ombaknya keren, banyak buihnya. Jadi inget satu hadits ini:
Diriwayatkan dari Tqausan r.a Rasulullah SAW bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”. Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan. Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah menanamkan penyakit ‘wahan’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu ya rasulullah?” Beliau bersabda : “ Cinta kepada dunia dan takut mati!”.
(Silsilah hadist shahih no.958).
 
Kalau mau, orang bisa keceh disana, namun kudu turun dari tebing yang lumayan curam. Buat yang ngga mau keceh, tetep bisa jalan-jalan ke sisi-sisi tebing sambil ngeliat ombak dan menikmati sepoi angin disana. :D

Tinggi air terjun sekitar 7 meteran

Puas di Jogan, kami melanjutkan ke pantai Nglambor. Letaknya deket dari Jogan, cuma 200-300 meteran doang. Namun akses kesana sedikit lebih menantang, jalan berbatu yang naik turun. Belum ada papan penunjuk jalan, sehingga lebih baik bertanya kepada warga sekitar supaya ngga salah jalan.

Jalan masuk pantai Nglambor
Sebelum sampe pantai, pengunjung harus berjalan turun melewati semak pandan laut dan pertanian warga. Cuma sebentar kok, paling 5 menitan doang jalan kaki. Ada padang rumput yang lumayan enak juga kalau buat camping. Luas, bersih serta ngga berangin, karena terhalang oleh rimbunnya pandan laut.


Setelah itu sampailah ke Nglambor yang ternyata adalah "sepetak" pantai kecil. Pantai yang dibayangan saya cocok buat ditaruh di halaman belakang rumah :D. Pantai ini berpasir putih, namun batu batunya ngga nahan banyaknya, sehingga kurang cocok kalo buat keceh. Pantai ini memiliki dua pulau penghalang ombak, sehingga ombak yang datang tidak begitu tinggi dan deras.

Salah satu pulau pemecah ombak pantai Nglambor
Batu-batuan Nglambor, jenis dan warnanya unik-unik.
Tidak ada bekas cangkang hewan laut seperti pantai lainnya.

Simpulan: Pantai Jogan cocok sebagai pantai foto-foto, namun ngga cocok buat keceh. Sedang Nglambor cocok buat pantai belakang rumah, namun sayang terlalu banyak batu.

Related Post



8 komentar:

Anonim mengatakan...

Keren... saya akses kesanan harus ngorbanin motor :D

afifluqmana mengatakan...

kesenangan kadang membutuhkan pengorbanan, right? :p

Anonim mengatakan...

Tadi siang nemu artikel ini menarik dan langsung aku dan co ku tancap nyari pantai jogan dan yaa air terjunnya lagi kering. Trus penasaran sama pantai nglambor Kita cari juga deh. Habis tu ketemu dah jalan persis yg di foto tu wah parah kita get accident disitu. Mengorbankan kaki mpe berdarah darah dan motor pun lecet gara gara Batu yang tajam dan jalan yang gak layak dilewati so not recommended banget. Padahal pantainya oke banget tuh. Sayang bnget ya. Akhirnya putar balik dah accident yg bkin trauma. Yaaa emang lagi nasib apes aja hahaha. -just share-

Afif A. Luqmana mengatakan...

hahaha!
gimana sih cowoknya? :)))
Sayang banget, padahal tinggal dikit lagi udah sampe kesana.
anyway, makasih sharenya :)

itx mengatakan...

Jadi keinget 3 or 4 tahun yll nginep di pante Nglambor. Seru pokoke. waktu itu blm ada jalan utk kendaraan. ke situ malem2 naik turun bukit mana belum tau jalan, mana senter pada mati kehabisan batre (motor diparkir di Siung).

Pante itu bagusnya kalo lagi surut. kita bisa mendekat ke pulaunya, dan ada semacam kolam2 kecil di karang-(carbonate platform)-nya.

Afif A. Luqmana mengatakan...

wah, Siung-Nglambor lumayan jauh kan ya, lumayan juga kalo jalan kaki, malem-malem. Tapi pasti asik :D

Wah, sayang dulu kesana pas lagi nggak surut, mungkin lain kali bisa kesana lagi. Makasih infonya ya, mas! :)

henan mengatakan...

wah makasih infonya nih mas

Unknown mengatakan...

halo mas, belum lama ini saya ke nglambor juga krn tertarik dari artikel beberapa teman

pas mas ksana nemu puluhan kera ?? soale saya ksana rencana mau camping, pas sampe sana ada 50an kera ditengah jalan samping pantai... (basecampnya dibukit sebelah kiri) kaget dan kagum juga sih, gak nyangka aja dan tdk ada dipembahasan artikel2... dan akhirnya gak jadi camping disana krn sedikit takut... hehe