Setelah mengunjungi
pantai Pok Tunggal, pada minggu berikutnya saya diajak lagi menjajal pantai lain, masih dengan
Master of Gunung Kidul. Kali ini saya diajak ke Jogan dan Nglambor. Keduanya dekat dengan pantai Siung, pantai yang terlebih dahulu populer. Ekspektasi saya, saya bakalan mengunjungi pantai ber-grade A lagi, sama seperti Pok Tunggal. Sepi, bagus serta cocok buat
keceh dan guling-guling.
Pantai pertama yang kami kunjungi adalah pantai Jogan. Letak pantai ini sesudah pantai Timang dan sebelum Siung. Pantai Timang sendiri sebenarnya sangat menarik, karena ada semacam kereta gantung yang menuju ke pulau di tengah laut. Pernah juga diliput oleh tifi swasta. Namun sayang akses jalan kesana masih buruk, batu-batu sekitar 4 kiloan,
ngerusak motor.
Akses masuk ke Jogan sebenarnya juga masih jalan berbatu sih, namun ngga nyampe 4 kilo seperti Timang. Menurut saya bukan pantai sih ini, tapi tebing yang ada air terjun air tawarnya :D. Walaupun ngga bisa buat
keceh, namun pantai ini tetep bagus buat foto-foto. Ombaknya keren, banyak buihnya. Jadi inget satu hadits ini:
Diriwayatkan dari Tqausan r.a Rasulullah SAW
bersabda: “akan terjadi, bersatunya bangsa-bangsa didunia menyerbu
kalian seperti sekelompok orang menyerbu makanan”. Salah seorang
sahabat bertanya: “apakah karena jumlah kami dimasa itu sedikit”.
Rasulullah menjawab : “jumlah kalian banyak tapi seperti buih dilautan.
Allah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kalian dan Allah
menanamkan penyakit ‘wahan’ dalam hati kalian.” Lalu ada yang bertanya
lagi :“apakah penyakit ‘wahan’ itu ya rasulullah?” Beliau bersabda : “
Cinta kepada dunia dan takut mati!”.
(Silsilah
hadist shahih no.958).
Kalau mau, orang bisa
keceh disana, namun kudu turun dari tebing yang lumayan curam. Buat yang ngga mau
keceh, tetep bisa jalan-jalan ke sisi-sisi tebing sambil ngeliat ombak dan menikmati sepoi angin disana. :D
|
Tinggi air terjun sekitar 7 meteran |
Puas di Jogan, kami melanjutkan ke pantai Nglambor. Letaknya deket dari Jogan, cuma 200-300 meteran doang. Namun akses kesana sedikit lebih menantang, jalan berbatu yang naik turun. Belum ada papan penunjuk jalan, sehingga lebih baik bertanya kepada warga sekitar supaya ngga salah jalan.
|
Jalan masuk pantai Nglambor |
Sebelum sampe pantai, pengunjung harus berjalan turun melewati semak pandan laut dan pertanian warga. Cuma sebentar kok, paling 5 menitan doang jalan kaki. Ada padang rumput yang lumayan enak juga kalau buat camping. Luas, bersih serta ngga berangin, karena terhalang oleh rimbunnya pandan laut.
Setelah itu sampailah ke Nglambor yang ternyata adalah "sepetak" pantai kecil. Pantai yang dibayangan saya cocok buat ditaruh di halaman belakang rumah :D. Pantai ini berpasir putih, namun batu batunya ngga nahan banyaknya, sehingga kurang cocok kalo buat
keceh. Pantai ini memiliki dua pulau penghalang ombak, sehingga ombak yang datang tidak begitu tinggi dan deras.
|
Salah satu pulau pemecah ombak pantai Nglambor |
|
Batu-batuan Nglambor, jenis dan warnanya unik-unik. |
|
Tidak ada bekas cangkang hewan laut seperti pantai lainnya. |
Simpulan: Pantai Jogan cocok sebagai pantai foto-foto, namun ngga cocok buat keceh. Sedang Nglambor cocok buat pantai belakang rumah, namun sayang terlalu banyak batu.