"Pelaku terorisme pengecut. Mereka berani mati,
tapi tidak berani hidup dan menghadapi rakyat Indonesia."
(Rosiana Silalahi)
tapi tidak berani hidup dan menghadapi rakyat Indonesia."
(Rosiana Silalahi)
Gemes dan sebel juga rasanya kalo inget bom mega kuningan kemaren. Stabilitas ekonomi dan politik yang udah dengan susah payah dibangun rasanya ilang gitu aja. Belum lagi citra Indonesia yang lagi lagi harus tercoreng di dunia internasional. Dan yang paling menyesakkan bagi para penggila bola adalah batal datangnya MU ke Indonesia. Walaupun saya bukan pendukung MU, saya turut nyesek juga mereka batal main.
Ada yang menyebut pemboman itu dilakukan J*, Al Qa*da, Mala*sia, C*A, Moss*ad atau pihak pihak lainnya yang nggak bertanggungjawab. Terlepas dari siapapun yang melakukannya, jelas pemboman ini tidak bisa dibenarkan. Sungguhpun itu atas nama agama sekalipun.
Kemudian saya tertarik dengan quote dari mbak Rosiana Silalahi diatas. "Pelaku terorisme pengecut. Mereka berani mati, tapi tidak berani hidup dan menghadapi rakyat Indonesia". Kata kata yang bagus menurut saya. Pengecut cocok disebut buat mereka yang takut kepada kedamaian, perbedaan, kasih sayang dan ketidaksempurnaan.
*backsound: "Ayo bangun dunia di dalam perbedaan jika satu tetap kuat kita bersinar. Harus percaya tak ada yang sempurna dan dunia kembali tertawa :D "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar