Kali ini saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi pantai yang terletak tak jauh dari Wediombo, yaitu pantai Jungwok.
Udah banyak yang nulis sih. Akses jalan kesana juga mudah, tinggal menyusuri jalan setapak sekitar 15-20 menitan jalan santai.
|
Susuri dulu pantai Wediombo. |
|
Perbuatan kecil dengan pahala gede o:) |
|
Jalan setapak menuju Jungwok. |
|
Hampir sampai. |
|
'Pintu masuk' khas Jungwok. |
Dibalik rimbunan pohon-pohon 'nanas laut', akhirnya sampe juga ke pantainya.
|
Nama sebenarnya pandan laut, tapi saya lebih suka menyebutnya nanas laut :D |
|
Kayak Wediombo, banyak batu-batunya. |
|
Paling asik main diatas batu-batu ini pas air surut. |
|
Keceh diatas batu dan ombak. |
|
Pantainya lumayan panjang. |
|
Pasirnya kasar-kasar. |
Oya, hati-hati kalo mau
keceh disini, batu dan pasirnya kasar dan agak tajam, bisa merobek kulit. Jadi lebih baik pake sandal kalo mau aman.
|
Hamparan rumput laut. |
|
Tempting abis. |
Disana sempet ngobrol sama seorang pemancing, yang ternyata juga anggota tim SAR pantai Wediombo, nanya banyak hal. Dapet info juga mengenai banyak pantai perawan lainnya: pantai Songlibeg yang ternyata adalah pantai dimana banyak kerangka manusia yang terseret ombak, pantai Pulo Kalong yang dulu emang banyak kalongnya sebelum dijamah manusia, sampe pantai Sawahan yang katanya bagus. Dan juga di pantai inilah akhirnya saya ketemu KEPITING hidup-hidup,
setelah dikasih tau sama bapaknya tadi :D
|
Mr Crab. |
|
Diretouch
dikit. |
Karena nggak bisa liat sunset disini, maka harus kembali lagi ke Wediombo. Sunset disini lumayan, walau nggak puas-puas amat karena (rasanya) cepet banget tenggelamnya dan mataharinya nggak segede di pantai-pantai lain.
Dan ternyata masih ada pantai lain di sekitar Wediombo dan Jungwok, yaitu pantai Sedahan dan Greweng, dan di Greweng ini ada guanya juga. Ada juga pulau kecil didekat situ, pulau Gelatik. Mungkin lain kali bisa coba kesitu, see ya! :D