Karena puasa tidak boleh menghalangi dolan ke pantai.
Setelah sempat beberapa minggu nggak dolan ke pantai, salah satunya karena bulan Ramadan, akhirnya kemarin kembali lagi mendatangi pantai yang sudah lama diincar, pantai Seruni. Googlang-gugling sana-sini ternyata untuk mencapai pantai ini kudu jalan kaki beberapa kilometer naik ke bukit-bukit. Artinya kudu ada persiapan yang lebih. Tapi akhirnya justru kami kemarin menuju kesana tanpa persiapan :)) Karena emang yang spontan-spontan lebih seru.
Pantai Seruni terletak beberapa pantai disebelah timur
pantai Pok Tunggal. Sebenarnya bisa juga kesana dengan susur pantai dari
Pok Tunggal. Tapi sepertinya lebih menguras tenaga daripada lewat jalan biasa. Mungkin lain kali perlu dicoba deh :D
Dari jalan masuk setelah jalan aspal, akan ada pertigaan yang ada gubuk kecilnya, jika lurus ke
Pok Tunggal, maka ke kiri untuk ke Seruni. Dari pertigaan itu susuri saja jalan setapaknya sampai nemu percabangan ini.
|
Jalan setapak, motor masih bisa lewat. |
|
Ambil jalan ke kiri, jangan ke kanan! |
Nah, mungkin karena kurangnya persiapan disertai dengan rasa sok tau yang berlebih, kami kemarin tidak lewat 'jalur resmi', dan malah mengambil jalan ke kanan. Alhasil kami tersesat lumayan jauh :))
|
Bakalan lewat jalan kayak gini kalo salah ambil jalan. |
|
Kayak gini juga. |
|
Bakal banyak ditemui pohon Srikaya disepanjang jalan. |
Untungnya ada penduduk sekitar yang baik hati dan bersedia mengantar
kami ke jalur yang benar, padahal jauh dan kudu naik-naik bukit.
|
Ketemu jalur yang benar setelah dianter ibu yang baik hati. |
|
Hampir sampai. |
|
Tapi ternyata nggak sampai-sampai :)) |
Setelah jalan kaki satu jam-an, akhirnya sampai juga ke pantainya. Hampir sama sih dengan
Pok Tunggal, lebar, landai dan luas. Bedanya, IMO, pasir pantai disini lebih halus, dan nggak ada binatang-binatang karangnya.
|
Pasirnya halus, enak buat guling-guling. |
|
Anginnya sepoi--sepoi. |
|
Dari dulu penasaran kalo ijo-ijo ini dibikin sayur, kayaknya enak. |
|
Pantai lain disebelah barat, sepertinya menarik juga. |
|
Teman dolan selama ini :D |
Nah, ini dia keunikan pantai Seruni, ada seperti percik-percikan air tawar yang jatuh dari atas tebing di sisi sebelah timur. Bisa digunakan buat bilas, keceh ataupun air minum buat yang camping disini. Seger banget rasanya :D
|
Ini dia tebingnya, sayang percikan air yang jatuh nggak bisa kefoto. |
Sayang sekali nggak bisa liat sunset disini, karena agak riskan jalan malam-malam di perbukitan tanpa persiapan yang memadai. Kecuali kalo emang berniat bermalam disini.
Akhirnya kami pulang, walaupun belum puas disana. Kali ini melewati jalur resmi :D Jalannya enak sih, jelas dan cepet, nggak nyampe setengah jam, kami sudah tiba di tempat kami memarkir motor.
|
Jalur resmi, enak. |
|
Sebenarnya kalo malam-malam nggak papa sih lewat sini, asal pake senter. |
Overall, pantai ini mengingatkan saya dengan
Pantai Wokudu, yang kudu jalan kaki masuk hutan sebelum nyampai ke pantai dan
Pantai Jogan dengan air terjun tawarnya. Dengan pasir yang halus serta percikan air tawar yang jatuh dari tebing, pantai ini
worth it untuk dikunjungi :)